BatuanSedimen Non-Klastik a. Limestone (Batu Gamping) Gambar : Batu Gamping Limestone atau batu gamping adalah batuan sedimen yang memiliki komposisi mineral utama dari kalsit (CaCO3). Teksturnya bervariasi antara rapat, afanitis, berbutir kasar, kristalin atau oolit. Wednesday, April 22, 2020 Edit Sedimen adalah setiap partikel yang dapat ditransport oleh aliran fluida yang kemudian diendapkan sebagai sedimen. Pada umumnya, sedimen diangkut dan dipindahkan oleh air proses fluvial, oleh angin proses aeolian dan oleh es glacier. Endapan pasir pantai dan endapan pada saluran sungai adalah contoh-contoh dari pengangkutan dan pengendapan fluvial, meskipun sedimen dapat juga mengendap pada aliran yang sangat lambat atau pada air yang relatif diam seperti di danau atau di lautan. Endapan “sand dunes” dan endapan “loess” yang terdapat di gurun merupakan contoh dari pengangkutan dan pengendapan yang disebabkan oleh proses angin, sedangkan endapan “moraine” yang terdapat di daerah yang beriklim dingin merupakan contoh dari pengangkutan dan pengendapan proses gletser. Batuan sedimen merupakan sebuah batuan yang terbentuk karena adanya suatu proses pembatuan atau litifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian terbawa dan diendapkan. Batuan sedimen ini terbentuk dari batuan beku atau zat padat yang mengalami suatu erosi di tempat tertentu kemudian mengendap dan menjadi keras. Batuan sedimen ini biasanya berlapis-lapis secara mendatar. Menurut Tucker 1991 bahwa 70% batuan yang terdapat di seluruh permukaan bumi ini adalah jenis dari batuan sedimen. Namun batuan itu hanya sebesat 2% dari volume seluruh kerak bumi. Hal ini menandakan bahwa batuan sedimen yang tersebar dengan sangat luas di permukaan bumi, namun ketebalannya hanya relatif tipis. Kerak bumi memang tersusun atas berbagai macam material, tidak hanya batuan saja namun juga lapisan- lapisan tanah, pasir, dan juga yang lainnya. Dan batuan ini juga termasuk elemen yang menyusun komposisi kerak bumi . BATUAN SEDIMEN KLASTIK Kata klastik’ merupakan bahasa Yunani yang mempunyai arti jatuh’. Menurut Pettjohn 1975, batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal yang berupa batuan metamorf, batuan beku, atau batuan sedimen itu sendiri. Pengertian lain dari batuan sedimen klastik adalah jenis batuan sedimen batuan endapan yang dihasilkan dari proses sedimentasi batuan beku atau material padat lain yang mengalami pelapukan mekanik. Batuan sedimen klastik juga dapat diartikan sebagai batuan yang diperoleh dari perubahan ukuran atau hancurnya batu besar menjadi batu kecil secara mekanik sehingga sifat kimiawi batu tersebut masih sama dengan batuan asalnya. Untuk memahami hal tersebut, dapat diambil contoh pelapukan batuan gunung. Batu gunung yang berukuran besar hancur karena proses pelapukan batuan. Hasil pelapukan tersebut adalah batu- batuan kecil yang kemudian terbawa oleh aliran air sehingga mengendap di sungai sebagai batu pasir. BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK Batuan sedimen non-klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari proses kimiawi, seperti batu halit yang berasal dari hasil evaporasi dan batuan rijang sebagai proses kimiawi. Batuan sedimen non-klastik dapat juga terbentuk sebagai hasil proses organik, seperti batugamping terumbu yang berasal dari organisme yang telah mati atau batubara yang berasal dari sisa tumbuhan yang terubah. Batuan ini terbentuk sebagai proses kimiawi, yaitu material kimiawi yang larut dalam air terutamanya air laut. Material ini terendapkan karena proses kimiawi seperti proses penguapan membentuk kristal garam, atau dengan bantuan proses biologi seperti membesarnya cangkang oleh organisme yang mengambil bahan kimia yang ada dalam air. Dalam keadaan tertentu, proses yang terlibat sangat kompleks, dan sukar untuk dibedakan antara bahan yang terbentuk hasil proses kimia, atau proses biologi yang juga melibatkan proses kimia secara tak langsung. Jadi lebih sesuai dari kedua-dua jenis sedimen ini dimasukan dalam satu kelas yang sama, yaitu sedimen endapan kimiawi / biokimia. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah sedimen evaporit evaporites, karbonat carbonates, batugamping dan dolomit limestones and dolostone, serta batuan bersilika siliceous rocks, rijang chert. Batuansedimen non klastik adalah batuan yang terbentuk secara insitu. Batuan ini merupakan batuan dari hasil pengendapan atau pun hasil penguapan suatu larutan di tempat itu juga. Proses Pembentukan. Batuan sedimentasi dapat terbentuk akibat beberapa proses, dan berikut ini adalah proses pembentukan batuan sedimentasi beserta dengan penjelasan
1BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK A. A. PengertianPengertian Batuan Batuan Sedimen Sedimen Non Non Klastik Klastik adalah adalah Batuan Batuan sedimen ysedimen yang tang terbentukerbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan organisme. Reaksi kimia dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik. Batuan yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik. Batuan Sedimen Non Sedimen Non Klastik Klastik ini merupakan ini merupakan batuan sedimen batuan sedimen yang terbentuk yang terbentuk oleholeh organisme atau dari suatu proses kimiawi. Dalam pengertian lain, Batuan organisme atau dari suatu proses kimiawi. Dalam pengertian lain, Batuan Sedimen Non Klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari kegiatan atau Sedimen Non Klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari kegiatan atau aktifitas organik dan kimiawi. Dan dia tidak tertransportasi seperti aktifitas organik dan kimiawi. Dan dia tidak tertransportasi seperti halnya halnya Batuan Sedimen Klastik. Batuan Sedimen Klastik. Batuan Sedimen Non Klastik Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil Batuan Sedimen Non Klastik Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan organisme. Reaksi kimia yang reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik Pettjohn, 1975 dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik Pettjohn, 1975 .. Menurut Koesoemadinata, 1980 batuan sedimen dibedakan Menurut Koesoemadinata, 1980 batuan sedimen dibedakan menjadi enam golongan yaitu menjadi enam golongan yaitu 1. 1. Golongan Detritus KasarGolongan Detritus Kasar Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis. Termasuk dalam Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis. Termasuk dalam golongan ini antara lain adalah breksi, konglomerat dan batupasir. golongan ini antara lain adalah breksi, konglomerat dan batupasir. Lingkungan tempat pengendapan batuan ini di lingkungan sungai dan danau Lingkungan tempat pengendapan batuan ini di lingkungan sungai dan danau atau laut. 2Gambar Golongan Detritus Kasar Gambar Golongan Detritus Kasar 2. 2. Golongan Detritus HalusGolongan Detritus Halus Batuan yang termasuk kedalam golongan ini diendapkan di Batuan yang termasuk kedalam golongan ini diendapkan di lingkungan laut dangkal sampai laut dalam. Yang termasuk ked ala lingkungan laut dangkal sampai laut dalam. Yang termasuk ked ala golongan ini adalah batu lanau, serpih, batu lempung dan Nepal. golongan ini adalah batu lanau, serpih, batu lempung dan Nepal. Gambar Contoh Golongan Detritus Halus Gambar Contoh Golongan Detritus Halus 33. 3. Golongan KarbonatGolongan Karbonat Batuan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang moluska, Batuan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang moluska, algae dan foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang merupakan algae dan foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang merupakan rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan di endpkan disuatu rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan di endpkan disuatu tempat. Proses pertama biasa terjadi di lingkungan laut litoras sampai tempat. Proses pertama biasa terjadi di lingkungan laut litoras sampai neritik, sedangkan proses kedua di endapkan pada lingkungan laut neritik neritik, sedangkan proses kedua di endapkan pada lingkungan laut neritik sampai bahtial. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali macamnya sampai bahtial. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali macamnya tergantung pada material penyusunnya. tergantung pada material penyusunnya. Batuan sedimen karbonat terbentuk dari hasil proses kimiawi, dan Batuan sedimen karbonat terbentuk dari hasil proses kimiawi, dan juga juga proses proses biokimia. biokimia. Kelompok Kelompok batuan batuan karbonat karbonat antara antara lain lain adalahadalah batugamping batugamping dan dan dolomit. Mineral dolomit. Mineral utama utama pembentuk pembentuk batuan batuan karbonatkarbonat adalah Kalsit Calcite CaCO3 dan Dolomit Dolomite CaMgCO32 adalah Kalsit Calcite CaCO3 dan Dolomit Dolomite CaMgCO32 Nama-nama batuan karbonat Nama-nama batuan karbonat   Mikrit Micrite microcrystalline limestone, berbutir sangat halus,Mikrit Micrite microcrystalline limestone, berbutir sangat halus, mempunyai warna kelabu cerah hingga gelap, tersusun dari lumpur mempunyai warna kelabu cerah hingga gelap, tersusun dari lumpur karbonat lime mud yang juga dikenali sebagai calcilutite. karbonat lime mud yang juga dikenali sebagai calcilutite.   Batugamping oolitik Oolitic limestone batugamping yangBatugamping oolitik Oolitic limestone batugamping yang komponen utamanya terdiri dari bahan atau allokem oolit yang komponen utamanya terdiri dari bahan atau allokem oolit yang berbentuk bulat berbentuk bulat   Batugamping berfosil Fossiliferous limestone merupakan batuanBatugamping berfosil Fossiliferous limestone merupakan batuan karbonat hasil dari proses biokimia. Fosil yang terdiri dari bahan / karbonat hasil dari proses biokimia. Fosil yang terdiri dari bahan / mineral kalsit atau dolomit merupakan bahan utama yang membentuk mineral kalsit atau dolomit merupakan bahan utama yang membentuk batuan ini. batuan ini.   Kokina Coquina cangkang fosil yang tersimenKokina Coquina cangkang fosil yang tersimen   Chalk terdiri dari kumpulan organisme planktonic sepertiChalk terdiri dari kumpulan organisme planktonic seperti coccolithophores; fizzes readily in acid coccolithophores; fizzes readily in acid  4  Travertine terbentuk dalam gua batugamping dan di daerah air panasTravertine terbentuk dalam gua batugamping dan di daerah air panas hasil dari proses kimia hasil dari proses kimia   Batugamping intraklastik intraclastic limestone, pelleted limestoneBatugamping intraklastik intraclastic limestone, pelleted limestone 4. 4. Golongan SilikaGolongan Silika Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara proses Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara proses organik dan kimiawi untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan organik dan kimiawi untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini rijang chert, radiolarian dan tanah diatom. Batuan golongan ini ini rijang chert, radiolarian dan tanah diatom. Batuan golongan ini tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali. tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali. Batuan ini terbentuk daripada proses kimia, iaitu daripada bahan Batuan ini terbentuk daripada proses kimia, iaitu daripada bahan kimia yang larut dalam air terutamanya air laut. Bahan kimia ini kimia yang larut dalam air terutamanya air laut. Bahan kimia ini termendap hasil daripada proses kimia contohnya proses perwapan termendap hasil daripada proses kimia contohnya proses perwapan membentuk hablur garam, atau dengan bantuan proses biologi seperti membentuk hablur garam, atau dengan bantuan proses biologi seperti pembesaran cangkang pembesaran cangkang oleh hidupan oleh hidupan yang mengambil yang mengambil bahan kimia bahan kimia yang adayang ada dalam air. Dalam keadaan tertentu, proses yang terlibat sangat kompleks, dalam air. Dalam keadaan tertentu, proses yang terlibat sangat kompleks, dan sukar untuk dibezakan antara bahan yang terbentuk hasil daripada dan sukar untuk dibezakan antara bahan yang terbentuk hasil daripada proses kimia, proses kimia, atau proses atau proses biologi yang biologi yang juga melbatkan juga melbatkan proses kimia proses kimia secarasecara tak langsung. Jadi lebih sesuai kedua-dua jenis sedimen ini diletak dalam tak langsung. Jadi lebih sesuai kedua-dua jenis sedimen ini diletak dalam satu klas yang sama sedimen endapan kimia / satu klas yang sama sedimen endapan kimia / biokimia.biokimia. Batuan sedimen silika tersusun dari mineral silika SiO2. Batuan Batuan sedimen silika tersusun dari mineral silika SiO2. Batuan ini terhasil dari proses kimiawi dan atau biokimia, dan berasal dari ini terhasil dari proses kimiawi dan atau biokimia, dan berasal dari kumpulan organisme yang berkomposisi silika seperti diatomae, radiolaria kumpulan organisme yang berkomposisi silika seperti diatomae, radiolaria dan sponges. Kadang-kadang batuan karbonat dapat menjadi batuan dan sponges. Kadang-kadang batuan karbonat dapat menjadi batuan bersilika bersilika apabila apabila terjadi terjadi reaksi reaksi kimia, kimia, dimana dimana mineral mineral silika silika menggantimengganti kalsium karbonat. Kelompok batuan silika adalah kalsium karbonat. Kelompok batuan silika adalah Diatomite, terlihat seperti kapur chalk, tetapi tidak bereaksi Diatomite, terlihat seperti kapur chalk, tetapi tidak bereaksi dengan asam. Berasal dari organisme planktonic yang dikenal dengan dengan asam. Berasal dari organisme planktonic yang dikenal dengan diatoms Diatomaceous Earth. 5Rijang Chert, adalah batuan sedimen silikaan berbutir halus. Rijang Chert, adalah batuan sedimen silikaan berbutir halus. Batuan keras, kompak yang terbentuk oleh kristal kuarsa berukuran lanau Batuan keras, kompak yang terbentuk oleh kristal kuarsa berukuran lanau mikrokuarsa dan kalsedon, sebuah bentuk silika yang terbuat dari serat mikrokuarsa dan kalsedon, sebuah bentuk silika yang terbuat dari serat memancar dengan panjang beberapa puluh hingga ratusan mikrometer. memancar dengan panjang beberapa puluh hingga ratusan mikrometer. Lapisan rijang terbentuk sebagai sedimen primer atau oleh proses Lapisan rijang terbentuk sebagai sedimen primer atau oleh proses diagenesis. diagenesis. Di atas lantai laut dan danau, kerangka silikaan dari organisme Di atas lantai laut dan danau, kerangka silikaan dari organisme mikroskopik terakumulasi membentuk ooze silikaan. Organisme ini adalah mikroskopik terakumulasi membentuk ooze silikaan. Organisme ini adalah diatom, terdapat di danau dan mungkin juga terakumulasi dalam kondisi diatom, terdapat di danau dan mungkin juga terakumulasi dalam kondisi laut, meskipun radiolaria lebih umum sebagai komponen utama ooze laut, meskipun radiolaria lebih umum sebagai komponen utama ooze silikaan di laut. Radiolaria adalah zooplankton hewan mikroskopik dengan silikaan di laut. Radiolaria adalah zooplankton hewan mikroskopik dengan gaya hidup planktonik dan diatom adalah fitoplankton tanaman gaya hidup planktonik dan diatom adalah fitoplankton tanaman mengambang bebas dan alga. mengambang bebas dan alga. Jika terkonsolidasi, ooze ini akan membentuk lapisan rijang. Silika Jika terkonsolidasi, ooze ini akan membentuk lapisan rijang. Silika opalin diatom dan radiolaria adalah metastabil dan terekristalisasi opalin diatom dan radiolaria adalah metastabil dan terekristalisasi membentuk silika kalsedon atau mikrokuarsa. Rijang yang terbentuk dari membentuk silika kalsedon atau mikrokuarsa. Rijang yang terbentuk dari ooze sering berlapis tipis dengan lapisan yang disebabkan oleh variasi ooze sering berlapis tipis dengan lapisan yang disebabkan oleh variasi jumlah jumlah material material berukuran berukuran lempung lempung yang yang ada. ada. Rijang Rijang ini ini sangat sangat umumumum dalam lingkungan laut dalam. dalam lingkungan laut dalam. Beberapa rijang adalah hasil diagenesis, terbentuk oleh penggantian Beberapa rijang adalah hasil diagenesis, terbentuk oleh penggantian mineral lain oleh air kaya silika yang mengalir melalui batuan. Umumnya mineral lain oleh air kaya silika yang mengalir melalui batuan. Umumnya mengganti batugamping contoh sebagai batuapi / flint dalam kapur dan mengganti batugamping contoh sebagai batuapi / flint dalam kapur dan terkadang terjadi dalam batulumpur. Rijang ini dalam bentuk nodul-nodul terkadang terjadi dalam batulumpur. Rijang ini dalam bentuk nodul-nodul atau lapisan irreguler dan dari sini dengan mudah dapat dibedakan dari atau lapisan irreguler dan dari sini dengan mudah dapat dibedakan dari rijang primer. Jasper adalah rijang dengan pewarnaan merah yang kuat rijang primer. Jasper adalah rijang dengan pewarnaan merah yang kuat karena adanya hematit. 65. 5. Golongan EvaporitGolongan Evaporit Proses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki Proses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki larutan kimia yang cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di larutan kimia yang cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau atau laut yang tertutup, sehingga sangat memungkinkan lingkungan danau atau laut yang tertutup, sehingga sangat memungkinkan terjadi pengayaan unsur terjadi pengayaan unsur – – unsur tertentu. Dan faktor yang penting juga unsur tertentu. Dan faktor yang penting juga adalah tingginya penguapan maka akan terbentuk suatu endapan dari larutan adalah tingginya penguapan maka akan terbentuk suatu endapan dari larutan tersebut. Batuan tersebut. Batuan – – batuan yang termasuk kedalam batuan ini adalah gip, batuan yang termasuk kedalam batuan ini adalah gip, anhidrit, batu garam. anhidrit, batu garam. Batuan evaporit atau sedimen evaporit terbentuk sebagai hasil Batuan evaporit atau sedimen evaporit terbentuk sebagai hasil proses penguapan proses penguapan evaporation air evaporation air laut. laut. Proses penguProses penguapan apan air laut air laut menjadimenjadi uap mengakibatkan tertinggalnya bahan kimia yang pada akhirnya akan uap mengakibatkan tertinggalnya bahan kimia yang pada akhirnya akan menghablur apabila hampir semua kandungan air manjadi uap. Proses menghablur apabila hampir semua kandungan air manjadi uap. Proses pembentukan pembentukan garam garam dilakukan dilakukan dengan dengan cara cara ini. ini. Proses Proses penguapan penguapan iniini memerlukan sinar matahari yang cukup lama. memerlukan sinar matahari yang cukup lama. 1. 1. Batuan garam Batuan garam Rock salt Rock salt yang beryang berupa halite upa halite NaCl.NaCl. 2. 2. Batuan Batuan gipsum gipsum Rock gypsRock gypsum yum yang ang berupa gypsumberupa gypsum 3. Travertine yang terdiri dari calcium carbonate CaCO3, 3. Travertine yang terdiri dari calcium carbonate CaCO3, merupakan batuan karbonat. Batuan travertin umumnya terbentuk dalam merupakan batuan karbonat. Batuan travertin umumnya terbentuk dalam gua batugamping dan juga di kawasan air panas hot springs. 7Gambar Travertine Gambar Travertine 6. 6. Golongan BatubaraGolongan Batubara Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur – – unsur organik yaitu dari unsur organik yaitu dari tumbuh tumbuh – – tumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan tumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang tebsl di atasnya sehingga tidak cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang tebsl di atasnya sehingga tidak akan memungkinkan terjadinya pelapukan. Lingkungan terbentuknya akan memungkinkan terjadinya pelapukan. Lingkungan terbentuknya batubara batubara adalah adalah khusus khusus sekali, sekali, ia ia harus harus memiliki memiliki banyak banyak sekali sekali tumbuhantumbuhan sehingga kalau timbunan itu mati tertumpuk menjadi satu di tempat sehingga kalau timbunan itu mati tertumpuk menjadi satu di tempat tersebut. tersebut. Danang Endarto, 2005 Danang Endarto, 2005 Batubara merupakan sedimen organik, lebih tepatnya merupakan Batubara merupakan sedimen organik, lebih tepatnya merupakan batuan batuan organik, organik, terdiri terdiri dari dari kandungan kandungan bermacam-macam bermacam-macam Batubara terbentuk dari sisa tumbuhan yang membusuk dan terkumpul Batubara terbentuk dari sisa tumbuhan yang membusuk dan terkumpul dalam suatu daerah dengan kondisi banyak air, biasa disebut rawa-rawa. dalam suatu daerah dengan kondisi banyak air, biasa disebut rawa-rawa. Kondisi tersebut yang menghambat penguraian menyeluruh dari sisa-sisa Kondisi tersebut yang menghambat penguraian menyeluruh dari sisa-sisa tumbuhan yang kemudian mengalami proses perubahan menjadi batubara. tumbuhan yang kemudian mengalami proses perubahan menjadi batubara. Batubara mempunyai warna hitam, struktur brittle, dengan tekstur Batubara mempunyai warna hitam, struktur brittle, dengan tekstur bioklastik, ukuran 8 baik, baik, kemas kemas tertutup. tertutup. Batuan Batuan tersusun tersusun oleh oleh material-material material-material organik,organik, Berwarna hitam, ukuran butir pasir 1/16 Berwarna hitam, ukuran butir pasir 1/16 – – 2 mm 2 mm Dalam penyusunannya batubara diperkaya dengan berbagai macam Dalam penyusunannya batubara diperkaya dengan berbagai macam polimer polimer organik organik yang yang berasal berasal dari dari antara antara lain lain karbohidrat, karbohidrat, lignin, lignin, protein,protein, Resin, Tanin, Alkaloida, Porphirin dan Hidrokarbon. Namun komposisi Resin, Tanin, Alkaloida, Porphirin dan Hidrokarbon. Namun komposisi dari polimer-polimer ini bervariasi tergantung pada spesies dari tumbuhan dari polimer-polimer ini bervariasi tergantung pada spesies dari tumbuhan penyusunnya. penyusunnya. Pembentukan batubara pada umumnya dijelaskan dengan asumsi Pembentukan batubara pada umumnya dijelaskan dengan asumsi bahwa bahwa material tanaman material tanaman terkumpul dalam terkumpul dalam suatu psuatu periode waktu eriode waktu yang lama,yang lama, mengalami peluruhan sebagian kemudian hasilnya teralterasi oleh berbagai mengalami peluruhan sebagian kemudian hasilnya teralterasi oleh berbagai macam proses kimia dan fisika. Selain itu juga, dinyatakan bahwa proses macam proses kimia dan fisika. Selain itu juga, dinyatakan bahwa proses pembentukan batubara harus ditandai dengan terbentuknya peat. pembentukan batubara harus ditandai dengan terbentuknya peat. Gambar Batubara Gambar Batubara 7. 7. Batuan OrganikBatuan Organik Endapan organik terdiri daripada kumpulan material organik yang Endapan organik terdiri daripada kumpulan material organik yang akhirnya mengeras menjadi batu. Contoh yang paling baik adalah batubara. akhirnya mengeras menjadi batu. Contoh yang paling baik adalah batubara. Serpihan daun dan batang tumbuhan yang tebal dalam suatu cekungan Serpihan daun dan batang tumbuhan yang tebal dalam suatu cekungan biasanya dikaitkan dengan lingkungan daratan, apabila mengalami biasanya dikaitkan dengan lingkungan daratan, apabila mengalami 9tekanan yang tinggi akan termampatkan, dan akhirnya berubah menjadi tekanan yang tinggi akan termampatkan, dan akhirnya berubah menjadi bahan hidrokarbon batubara. bahan hidrokarbon batubara. Tabel dibawah adalah daftar nama-nama Batuan Sedimen Non-klastik Tabel dibawah adalah daftar nama-nama Batuan Sedimen Non-klastik berdasarkan genesa pembentukannya. berdasarkan genesa pembentukannya. KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN NON-KLASTIK KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN NON-KLASTIK Kelompok Kelompok Tekstur Tekstur Komposisi Komposisi Nama Nama BatuanBatuan An-organik An-organik Klastik atau Klastik atau Non-klastik klastik Calcite, CaCO3Calcite, CaCO3 Batugamping Batugamping Klastik Klastik Klastik atau Klastik atau Non-klastik klastik Dolomite, CaMgCO32 Dolomite, CaMgCO32 DolomiteDolomite Non-klastik Non-klastik Mikrokristalin quartz,Mikrokristalin quartz, SiO2 SiO2 Rijang ChertRijang Chert Non-klastik Non-klastik Halite, NaCl Halite, NaCl Batu GaramBatu Garam Non-klastik Non-klastik Gypsum, CaSO4-2H2O Gypsum, CaSO4-2H2O Batu GypsumBatu Gypsum Biokimia Biokimia Klastik atau Klastik atau Non-klastik klastik Calcite, CaCO3Calcite, CaCO3 Batugamping Batugamping Terumbu Terumbu Non-klastik Non-klastik Mikrokristalin Quartz Mikrokristalin Quartz Rijang ChertRijang Chert Non-klastik Non-klastik Sisa Tumbuhan yangSisa Tumbuhan yang terubah 10DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Diakses pada Selasa 29 April 2014 pukul WIB Diakses pada Selasa 29 April 2014 pukul WIB klasifikasinya/ Diakses pada Selasa 29 April 2014 pukul WIBDiakses pada Selasa 29 April 2014 pukul WIB Diakses pada Selasa 29 April 2014 pukul WIB Diakses pada Selasa 29 April 2014 pukul WIB dbat klastik Calta-page=10>6an liaiptopic/other"pihan dw10/08Tumbuhe, CaMlonganltasrokristalin l l 2B l l 2silikaan berbutilonganl2013>Daan berbulapukathewp>rokristalin l a Sel00 WIB klastik Calta-pagPopagPh}om/top}buheon}buheon}buheon}buheon}buheon}buheon}buheon}buheon}buheon}buheon}buheon}b KLASIFIDiaksewakt" sediH} batang 6 PUSTAKA kibsil daripadm6tau bdt9 Aprib mex]w g_xxastik Mikrokrtritus Kas62> n bgai n empo}.n,09/tuan-s//miningun,w g_xyocht/ pada Selasa 29 Ada Selasa 29 Ada 2/ Selasa 29 -pyai nngka115u http//miningundop Ka//msrokriuze ini ak-s//miningun,07. Batua 29 -pyaieGambar  Mikrit Micritef0 WIBDiaks BaB l l 2sop> 6an liaiptopic/other"pihan dw10/08Tumbuhe, CaMlonganltas
Macammacam tekstur batuan sedimen non-klastik adalah sebagai berikut : - Amorf : partikel-partikel umumnya berukuran lempung atau berupa koloid, non-kristalin - Oolitik : tersusun atas kristal-kristal yang berbentuk bulat atau elipsoid. Berkoloni atau berkumpul, ukuran butirnya berkisar 0,25 mm - 2mm - Pisolitik : memiliki karakteristik Batuan sedimen merupakan salah satu dari jenis jenis batuan penyusun lapisan bumi yang mudah di temukan di lapisan tanah bagian atas. Menurut Ganesa, berdasarkan kesertaan proses transportasinya, batuan sedimen dikelompokkan menjadi dua yakni batuan sedimen klastik dan non klastik. Apa yang dimaksud batuan sedimen klastik? Berikut adalah penjelasan lengkap tentang pengertian, proses pembentukan dan contoh batuan sedimen batuan sedimen klastikKata klastik’ merupakan bahasa Yunani yang mempunyai arti jatuh’. Menurut Pettjohn 1975, batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal yang berupa batuan metamorf, batuan beku, atau batuan sedimen itu sendiri. Pengertian lain dari batuan sedimen klastik adalah jenis batuan sedimen batuan endapan yang dihasilkan dari proses sedimentasi batuan beku atau material padat lain yang mengalami pelapukan sedimen klastik juga dapat diartikan sebagai batuan yang diperoleh dari perubahan ukuran atau hancurnya batu besar menjadi batu kecil secara mekanik sehingga sifat kimiawi batu tersebut masih sama dengan batuan asalnya. Untuk memahami hal tersebut, dapat diambil contoh pelapukan batuan gunung. Batu gunung yang berukuran besar hancur karena proses pelapukan batuan. Hasil pelapukan tersebut adalah batu- batuan kecil yang kemudian terbawa oleh aliran air sehingga mengendap di sungai sebagai batu Pembentukan BatuanProses terbentuknya batuan sedimen klastik di awali dengan pelapukan batuan sedimen itu sendiri maupun jenis- jenis batuan lain. Hasil pelapukan berupa fragmen yang terbawa oleh aliran air kemudian diendapkan di sungai, danau atau rawa. Pengendapan tersebut berlangsung secara mekanis yang terbagi menjadi 2 jenis menurut ukuran butiran batu. Batuan yang memiliki ukuran besar terjadi akibat proses pengendapan langsung setelah peristiwa erupsi gunung berapi. Pengendapan langsung ini terjadi di lingkungan sungai, danau atau laut yang berada di sekitar gunung berapi. Batuan yang terbentuk akan dikategorikan dalam batuan detritus kasar. Sedangkan batuan yang berukuran kecil terbentuk akibat proses pengendapan yang terjadi di zona laut dangkal maupun laut proses pengendapan, batuan sedimen akan mengalami diagenesa. Disebut diagenesa karena proses- proses yang akan terjadi pada meterial endapan berlangsung pada suhu yang rendah, baik selama litifikasi maupun sesudahnya. Diagenesa ini bertujuan untuk membuat material endapan menjadi batuan yang keras. Tahapan dari diagenesa meliputi Kompaksi sedimen – Pada tahap diagenesa yang pertama ini, material sedimen akan dimampatkan satu dengan yang lain. Pemampatan tersebut terjadi akibat adanya tekanan berupa beban berat yang berasal dari atas material sedimen. Setelah dimampatkan, volume material sedimen akan menurun, sedangkan kerapatan antar butiran menjadi semakin – Dalam tahap kedua yang disebut dengan sementasi, material yang berada di antara rongga butir sedimen akan mengendap dan mengikat butiran sedimen yang – Tahap ini merupakan proses pengkristalan ulang suatu mineral. Mineral tersebut diperoleh dari proses pelarutan material sedimen sebelum maupun sesudah – Pada tahap autigenesis akan dibentuk mineral yang merupakan partikel baru pada suatu sedimen. Mineral tersebut berupa silika, karbonat, gypsum, klorita dan lain – Tahap yang terakhir adalah metasomatisme, yakni bergantinya material sedimen tanpa disertai penurunan volume material Batuan Sedimen KlastikTerdapat banyak contoh batuan sedimen klastik baik yang berukuran besar maupun berukuran kecil. Berikut adalah contoh dari batuan sedimen klastik beserta batuan sedimen klastik yang pertama adalah batu konglomerat. Batu ini memiliki struktur butiran yang kasar dengan ukuran fragmen berkisar antara 2 – 256 mm. Bantuk fragmen konglomerat yaitu kebulat- bulatan. Bentuk tersebut merupakan akibat dari adanya proses transport pada mineral- mineral penyususnnya. Konglomerat tersusun dari beberapa mineral seperti granit, rijang, kuarsa dan lain- lain. Mineral- mineral penyusun konglomerat tersebut bisa saja hanya sejenis, dan bisa juga batuan sedimen klastik yang kedua yaitu batu breksi. Butiran pada batu breksi bersifat coarse. Hal tersebut karena mineral- mineral penyusunnya terdiri dari kuarsa, kuarsit, granit, rijang dan batu gamping. Ukuran fragmen breksi hampir sama dengan ukuran fragmen konglomerat, yakni dikelompokkan dalam ukuran batu kasar. Hanya saja, fragmen breksi berbentuk runcing dan memiliki sudut, sedangkan konglomerat berbentuk bulat. Fragmen breksi berasal dari akumulasi fragmen yang terkumpul dan mengendap pada dasar lereng. Fragmen tersebut juga bisa diperoleh dari hasil material longsoran yang mengalami pasirContoh yang ketiga yakni batu pasir yang juga disebut dengan istilah standstone. Batu pasir termasuk batu dengan ukuran butiran kecil, yakni ukuran matriksnya hanya berkisar antara 0,1 – 2 mm. Komposisi batu pasir bermacam- macam. Ada yang tersusun dari bijih besi, pecahan batu sabak, klorit, riolit dan batu basal. Ada juga yang tersusun dari mineral kuarsa dan feldspar yang keberadaannya mudah ditemui di lapisan kulit pasir didominasi oleh warna gelap seperti abu- abu, coklat dan merah. Tetapi ada juga yang berwarna terang, misalnya batu pasir berwarna putih atau kuning. Batu pasir biasanya banyak ditemukan di daerah ekosistem pantai. Batu- batu tersebut terbawa arus gelombang laut dan hembusan angin serpihContoh keempat adalah batu serpih atau shale. Seperti halnya batu pasir, batu serpih juga mempunyai ukuran butiran yang kecil matriks bahkan sangat halus. Begitu halusnya hingga mineral penyusunnya sulit untuk diteliti. Meski demikian, para ahli dapat mengidentifikasi beberapa mineral yang ada pada batu serpih, diantaranya adalah kaolit, smektit, illite, oksida besi, karbonat, kuarsa, sulfida dan bahan organik. Bahan organik yang menyusun batu serpih mempengaruhi warna batu tersebut. Batu serpih yang mengandung bahan organik akan berwarna gelap yakni dari abu- abu hingga hitam. Selain itu, batu serpih juga ada yang berwarna terang seperti merah dan kuning. Warna cerah tersebut dikarenakan batu serpih terbentuk di tempat yang banyak mengandung lempungContoh batu sedimen klastik yang terakhir dalam pembahasan ini adalah batu lempung. Batu ini tersusun dari mineral silika, alumina, kaolin, vermikulit, haloisit dan lain- lain. Ukuran mineralnya juga sangat kecil seperti batu serpih, yakni kurang dari 2 mm. Terdapat dua jenis batu lempung yakni lempung residu dan lempung letakan. Batu lempung banyak dimanfaatkan untuk pembuatan keramik, gerabah, genteng dan juga sebagai bahan baku pembuatan semen portland.
Sedimennon-klastik yang terbentuk karena proses kimiawi. Batuan sedimen kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu. Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm sampai 1/256 mm;
Jenis Batuan Sedimen dan Klasifikasinya - Lapisan Bumi tidak hanya terdiri dari tanah yang Anda pijak saja. Ada banyak lapisan yang tidak dapat Anda bayangkan. Lapisan ini terus menuju ke dasar Bumi, berupa inti yang berisi magma cair. Namun, bagi orang awam, batuan adalah bagian dari pengetahuan mengenai lapisan Bumi yang paling dasar dan bisa dimengerti, salah satunya adalah batuan sedimen. Baca juga Jenis-Jenis batuan Berdasarkan Proses Pembentukannya Batuan sedimen adalah batuan yang banyak dimanfaatkan oleh manusia. Sedimen sendiri merupakan bahasa ilmiah dari endapan. Maka, batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari endapan selama bertahun-tahun. batuan ini juga merupakan jenis batuan yang paling banyak jumlahnya di Bumi. Sekitar 70% dari batu yang Anda jumpai di permukaan bumi adalah batuan sedimen. Untuk jenisnya, ada banyak pendapat dari ahli yang berbeda-beda. Berikut adalah pendapat menurut para ahli. 1. Sanders 1981 dan Tucker 1991 Berbeda 10 tahun pada saat mengemukakan teori mereka, namun keduanya memiliki pendapat yang sama mengenai jenis batuan sedimen yang ada di Bumi. Keduanya mengklasifikasikan batu sedimen menjadi 3 jenis yaitu klastik, kimia, dan organik. Masing-masing memiliki ciri khas yang bisa dibedakan dari pembentukan dan teksturnya. Untuk klastik, merupakan batu sedimen yang berasal dari hasil pelapukan dan telah tertransportasi. Sedangkan sedimen kimia terbentuk dari berbagai reaksi kimia dan endapan dari reaksi tersebut. Untuk sedimen organik adalah batuan yang terbentuk dari endapan makhluk hidup yang sudah mati dan berbagai komponen organik. 2. Graha 1987 Graha memiliki pendapat yang berbeda. Beliau mengemukakan bahwa ada 4 jenis batuan sedimen yang ada di Bumi. Keempat batu sedimen tersebut ialah batu sedimen silisiklastik, klastik, karbonat, dan batubara. Beberapa Contoh Batuan Sedimen. Sedimen klastika menurut Graha masih diidentifikasikan lagi menjadi 3. Ada silisiklastik yang terbentuk dari feldspar dan kuarsa. Untuk klastik kedua adalah klastika gunung api yang terdiri dari material gunung api, dan klastika ketiga adalah klastika karbonat yang terdiri dari material karbonat sebagai penyusun utamanya. 3. Pettijohn 1975, O’Dunn, dan Sill Untuk pembagian menurut Pettijohn, O’Dunn, dan Sill untuk klasifikasi batuan sedimen hanya ada dua, yaitu klastika dan non-klastika. Klasifikasi ini memang terlihat lebih mudah. Sedimen klastik adalah sedimen yang terbentuk dari batuan yang sudah ada, namun hancur dan mengalami pembentukan kembali dengan berbagai faktor yang menjadikannya sebagai batuan sedimen. Sementara untuk non-klastik adalah batu sedimen yang terbentuk dari organik yang mengalami proses kimiawi, biologi, atau campuran dari keduanya. Anda banyak menemukan jenis batuan ini sebagai batu yang memiliki sisa-sisa organik seperti kerang dan kayu yang menjadi endapan batuan. Baca juga Apa itu Batugamping ? Para ahli tersebut memiliki alasan tersendiri untuk mengklasifikasikannya dengan cara yang berbeda. Bagi Anda yang serius mendalami ilmu geografi, geologi, perminyakan, dan sejenisnya, kesemua klasifikasi batuan sedimen ini harus Anda ketahui. Sifatsifat utama batuan sedimen adalah memiliki bidang perlapisan, mempunyai sifat klastik yang menandakan bahwa butir-butirnya pernah lepas, adanya bekas-bekas tanda kehidupan (fosil), dan jika bersifat hablur selalu monomineralik, contohnya pada gypsum, kalsit, dolomit, dan rijang. Batuan sedimen non klastik : batuan ini tidak mengalami
– Litosfer merupakan lapisan kulit bumi yang tersusun atas batuan dan mineral. Ada tiga jenis batuan yang menyusun litosfer, salah satunya adalah batuan sedimen. Batuan sedimen merupakan batuan yang paling banyak terdapat di permukaan bumi. Kurang lebih 75 persen dari luas permukaan bumi diselimuti oleh batuan dari Buku Ajar Pengantar Geologi 2019 karya Muhammad Zuhdi, batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena proses diagnesis dari material batuan lain yang telah mengalami sedimentasi. Sedimentasi tersebut meliputi proses pelapukan, transportasi, dan deposisi. Proses pelapukan yang terjadi dibagi menjadi dua, yaitu pelapukan fisik dan pelapukan kimia. Proses transportasi dilakukan oleh air dan angin, sedangkan proses deposisi bisa terjadi apabila energi transport sudah tidak mampu lagi mengangkut partikel air maupun angin. Baca juga Pengertian Litosfer dan Material PembentuknyaBatuan sedimen umumnya terendap di tempat-tempat yang relatif lebih rendah dari letak batuan asalnya, misalnya di laut, samudra, atau di danau. Klasifikasi batuan sedimen Dalam buku Modul 2 Geologi Dasar 2019 karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dijelaskan bahwa batuan sedimen dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu Berdasarkan proses pembentukannya Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibedakan menjadi empat jenis, yaitu Batuan sedimen klastik Merupakan batuan sedimen yang bahannya berasal dari pecahan-pecahan batuan yang pernah ada sebelumnya. Proses pembentukannya berdasarkan pada pengendapan yang terbentuk di lingkungan darat dan air. Batuan sedimen kimiawi Merupakan batuan sedimen yang bahannya berasal dari proses kimia. Proses pembentukan batuan ini umumnya terjadi secara kimiwai, biologi, dan kombinasi antara kimiawi dan biologi. Baca juga Konsep Antroposfer dalam Kajian Geografi
Batuansedimen kimia tersebut melalui proses presipitasi dari larutan.sedimen non-klastik dibedakan atas dasar komposisinya. Sedimen non-klastik yang utamannya adalah batu gamping atau dolomite. Batuan non-klastik sebagai hasil evaporit (menguap), antara lain batu garam, denhidrit, dan gypsum, sedang dari unsur organic adalah batu bara.
0% found this document useful 0 votes3K views11 pagesDescriptionBatuan sedimenCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes3K views11 pagesBatuan Sedimen Non KlastikJump to Page You are on page 1of 11 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. . 355 197 413 87 478 459 438 110

batuan sedimen non klastik adalah